Sebulan di desa entah berantah, dikarantina kayak di acara
Indonesian Idol, dari pagi sampai sore tiap hari kelapangan, malemnya kuliah
sampe jam 10-an, mungkin itu semua hal-hal yang menghantui gue sebelum
berangkat Kuliah Lapangan Karangsambung
ini. Tapi benarkah Karsam (singkatan Karangsambung) itu neraka?
Sebelumnya, apa itu Karangsambung? Untuk yang belum kenal, Karsam
adalah suatu di Jawa Tengah dekat Kebumen yang cuacanya lumayan mampu mematangkan
telor mentah kalo dibiarin diatas aspal. Daerah yang memiliki cerita geologi
yang luar biasa ini jadi daerah Kuliah Lapangan yang wajib dilalui tiap
mahasiswa teknik geologi ITB.
Mungkin untuk beberapa orang (termasuk gue) hal ini terdengar sangat
membosankan. Kenapa harus dikarantina? Kenapa harus di desa yang air bersihnya
susah dicari? Kenapa harus sebulan? Kapan gue tidurnya? Kapan gue dapet pacar?
Benar-benar pertanyaan yang menyiksa batin.
Kalo di Bandung rutinitas gue cuma sarapan seadanya, berangkat
kuliah, tidur dikelas kalo dosennya ngebosenin, main ke himpunan, makan malem
(lagi-lagi seadanya, apalagi kalo akhir bulan), tidur, bangun lagi, dan
seterusnya.
Tapi setelah gue jalanin (walaupun baru beberapa hari), ternyata
Karsam itu lumayan menyenangkan. Satu kamar bersama Barudak Totogan Satu, se
asrama dengan orang-orang ga waras, belajar dengan dosen langsung di lapangan,
makanannya enak dan bergizi pula selama sebulan, beda banget dengan kehidupan
yang biasanya. Dosen-dosen disini benar-benar berakting seperti orang tua kita
sendiri. Memberi asupan gizi dan ilmu yang ga nanggung-nanggung royalnya.
Mungkin ini satu-satunya kesempatan gue untuk belajar geologi sebelum gue Tugas
Akhir yang gosipnya bikin lo gila dan pastinya jadwal begadang lo ngalahin
banci-banci di Braga.
Jadi, dengan mengucapkan bismillah, semoga gue bakal menikmati
hari-hari di Karsam ini sampai akhir. Aaamiiiin!
oleh Edo Marshal
kapan dapet pacar ya do? hmmm itu pertanyaan lo dari dulu tanpa harus dikarantina sih haha
ReplyDelete