Monday, June 18, 2012

A Holiday in Karsam


Jalan-jalan malam di Malioboro


On the way to ratu boko, 
namun tak kesampain karena tiket yang ‘belum’ bersahabat dengan kantong kami


 Akhirnya kami pun naik transjogja ke malioboro


Jalan-jalan siang di malioboro


Suasana di kereta api, 
setelah berlari-lari mengejar kereta di malioboro macam film ftv di layar kaca..
sayang tidak ada yang memvideokan saat-saat berlari di malioboro


Sesampainya di stasiun kutoarjo, sebelum berangkat ke kebumen lanjut karsam


Gara-gara gelang ini sebagian dari kami terlambat, foto2 tangan dulu begitu sampai di depan asrama





oleh Tajul Arifin


Sunday, June 17, 2012

Totogan Satu, Jogja, dan Drama Mengejar Kereta


Yak hari ke 12 karsam telah berlalu, yang artinya hari ibur sehari telah tiba bruuur! Barudak totogan satu siap melepas penat ke JOGJAAAA!!
Berbekal duit seadanya, pakaian yang menempel dibadan, kancut dan baju ganti, plus sikat gigi dan odol, kita brangkat sabtu sore dari asrama cinta karangsambung bersama 14 orang lainnya. Berniat ke Jogja naik kereta api yang berangkat pukul 18 dari Kebumen, kita berangkat dari asrama sekitar pukul 16.30. setelah bingung nyari kendaraan umum ke luar kota yang super langka, akhirnya kita nyarter bis. Namun apa daya bis tak sesuai harapan dan niat pun jadi wacana karna kita ketinggalan kereta api. Untunglah kita bukan pasukan yang gampang menyerah, nyetop bus dipinggir jalan, kita pun meneruskan perjalanan langsung ke Jogja.

21.30. akhirnya kaki menginjak tanah Jogjakarta. 18 orang berpencar ke 2 spot nginap,barudak totogan satu plus 5 orang lainnya (koko, efrinas, odi, raditha, aishah) berangkat ke spot rumah adiatma, salah satu anggota barudak totogan satu (profil lengkap adiatma bisa diunduh atau dibaca di postingan sebelumnya).
Nyampe rumah adiatma, beberapa orang nitipin barang, ngemilin cemilan di rumah datu, adiatma ngambil kunci mobil, dan kita langsung berangkat ke Malioboro. Tujuan ke Malioboro: entah lah.
00.00. Jam tangan menunjukkan waktu yang pas buat para banci Braga untuk beredar, kita malah baru nyampe di Malioboro. Adiatma markirin mobil, dan kita memulai perjalanan ga jelas sampai akhirnya kita inget kalo kita belum pada makan malam. Untung lah KFC mengerti kita dan masih buka sampe larut malam. Kita makan disana, lalu lanjut nge-kopi joss! Buat para pecinta kopi dan belum pernah ngerasain si kopi joss ini, saya sarankan anda mencobanya sebelum tuhan memanggil.

Nonton bola, ketawa-ketawa sampai pipis dicelana, akhirnya kita lupa waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, dan kita pun akhirnya kembali ke adiatma’s home sweet home.
Sekitar 8.30, gue akhirnya tersadar dari tidur yang baru beberapa jam. Entah kenapa gue kesel karna semua orang udah siap buat sarapan sedangkan gue masih lusuh,muka kusut, iler dimana-mana (ga kok, bohong).
Setelah puas sarapan, karna kita bukan orang-orang yang merugi, kita jalan-jalan lagi demi liburan yang lebih efektif. Namun kali ini liburan yang sedikit berbeda. Dari 18 orang yang berangkat, kita punya cara sendiri untuk menikmati hal yang namanya LIBUR. Ada yang ke benteng blablaburg (suer namanya susah diinget), ada yang nonton sendirian, sampai ada yang naik becak bersama pasangannya.  Gue? Untung gue ga punya pasangan, dan untung juga gue ga tukang becak yang mesti nemenin sepasang mahasiswa-i pacaran, gue ke Malioboro Mall untuk belanja beberapa barang dan menikmati zona nyaman gue untuk beberapa menit tapi berharga.

13.30. puncak cerita liburan kali ini. Bukan drama, bukan ftv, gue dan beberapa orang sudah di stasiun lagi untuk kembali ke Karangsambung. Beberapa. Yak BEBERAPA yang artinya masih ada yang tertinggal. Dan tebak siapa yang tertinggal, tentunya cecewe yang udah mirip emak-emak yang sebelumnya berbelanja ria. Lonceng tanda kereta siap berangkat berdenting, beberapa temen gue pusing gimana cara ngakalinnya, beberapa pengen turun dari kereta untuk nemenin cecewe calon-calon tertinggal kereta, aviandito pusing ngeliatin ATM BCA dari jauh karna sebelumnya lupa ngambil duit. Tapi untunglah ini cerita yang happy ending, segerombolan “emak-emak” yang ditunggu akhirnya terlihat berlarian dari jauh dan cerita ini pun tak perlu ada adegan kejar-kejaran kereta.

Dan akhirnya sampai lah dipenghujung cerita, kereta berjalan di atas rel dengan mulusnya. Disambung dengan naik bis, kita pun akhirnya kembali lagi di asrama dan kamar tercinta, Totogan Satu, dan Kuliah Lapangan Karangsambung Side B siap kami hadapi.

Thursday, June 14, 2012

Geologi Struktur yang Menguras Tenaga

Hari-hari ini mungkin adalah rangkaian hari terberat selama di Karsam bagi kami, selama tiga hari kami harus berhadapan dengan momok bagi sebagian besar mahasiswa geologi, salah satu mata kuliah paling mengintimidasi selama belajar di Geologi ITB, tidak lain dan tidak bukan Geologi Struktur. Selain mengintimidasi, kuliah struktur di karsam juga merupakan kuliah yang paling menguras tenaga, dalam rangkaian kuliah ini kami harus mengambil data struktur yang tak karuan banyaknya, alhasil hari pertama dalam rangkaian tiga hari ini merupakan salah satu hari paling melelahkan di karsam.

Saya tidak lebay mengatakan hari ini adalah hari yang paling melelahkan, setidaknya pernyataan saya ini didasarkan pada observasi saya selama makan malam hari ini.

Malam ini saya semeja dengan 2 orang kawan sekamar saya, ditambah dengan Avi, Japir, dan Acu. Menu malam bukanlah tidak spesial, tetapi karena tiap hari kami selalu disuguhi makanan yang cukup spektakuler, malam ini menunya tidak lagi mengejutkan selera makan kami. Hal ini dilihat dari beberapa kawan yang tidak menghabiskan makan malamnya.

Meskipun begitu hal yang sangat berbeda terjadi di meja saya, meskipun saya termasuk orang yang bisa dikatakan pemakan segalanya, tetapi hal yang saya lihat malam ini bukanlah hal yang biasanya saya lakukan ketika makan.

Teman semeja saya, Acu, ya... si Acu malam ini menunjukkan kelasnya sebagai maestro pelahap makanan dengan sangat luar biasa, di meja kami malam ini ada 2 bakul nasi yang ludes habis dimakan kami berenam, dan Acu menghabiskan 3/4 bagiannya sendiri. Berikut percakapan kami :

Datu : Gile cu, kerasukan apa lu makan banyak banget kaya gini ?

Acu : Laper gw nyet, tadi kebanyakan jongkok waktu di Kali Mandala ngukur sesar minor.

Besok adalah giliran saya yang dapat jatah ngukur sesar di Kali Mandala dan melihat Acu yang begitu kesetanan malam ini dengan dalih kelelahan ketika di sana, tak terbayang besok akan menjadi seperti apa.

Ya sudah que sera sera aja lah ... cao


Berikut ini foto yang sempat diambil pada saat makan malam




Wednesday, June 13, 2012

Sunday, June 10, 2012

Laporan Pertama !! (done)


5 hari telah berlalu brurr, tanpa terasa. Laporan-laporan siksa yang harus kami selesaikan di kampus ini sudah satu yang selesai, satuuuuuu, ya satuuu, dan nampaknya masih ada puluhan laporan lagi yang menanti untuk diselesaikan.

Hmmm tapi itu bisa menunggu, kami masih ada satu bulan penuh di asrama super Karangsambung ini. Sedikit cerita, meskipun kami agak gila dan super ngocol (dan ganteng tentu saja), kami cukup serius dalam mengerjakan laporan pertama ini.

Bisa anda lihat dari 2 foto di bawah yang menampakkan betapa serius wajah-wajah 2 anggota barudak totogan satu yang sedang mengerjakan laporan.




prinsip kami ada tiga, study hard, play harder, and sleep hardest hehehe.
cao

oleh Yoseph Datu
Foto : Asmi Dewi Harsanti

Curhatan Barudak Totogan Satu


Sebulan di desa entah berantah, dikarantina kayak di acara Indonesian Idol, dari pagi sampai sore tiap hari kelapangan, malemnya kuliah sampe jam 10-an, mungkin itu semua hal-hal yang menghantui gue sebelum berangkat  Kuliah Lapangan Karangsambung ini. Tapi benarkah Karsam (singkatan Karangsambung) itu neraka?

Sebelumnya, apa itu Karangsambung? Untuk yang belum kenal, Karsam adalah suatu di Jawa Tengah dekat Kebumen yang cuacanya lumayan mampu mematangkan telor mentah kalo dibiarin diatas aspal. Daerah yang memiliki cerita geologi yang luar biasa ini jadi daerah Kuliah Lapangan yang wajib dilalui tiap mahasiswa teknik geologi ITB.

Mungkin untuk beberapa orang (termasuk gue) hal ini terdengar sangat membosankan. Kenapa harus dikarantina? Kenapa harus di desa yang air bersihnya susah dicari? Kenapa harus sebulan? Kapan gue tidurnya? Kapan gue dapet pacar? Benar-benar pertanyaan yang menyiksa batin.

Kalo di Bandung rutinitas gue cuma sarapan seadanya, berangkat kuliah, tidur dikelas kalo dosennya ngebosenin, main ke himpunan, makan malem (lagi-lagi seadanya, apalagi kalo akhir bulan), tidur, bangun lagi, dan seterusnya.

Tapi setelah gue jalanin (walaupun baru beberapa hari), ternyata Karsam itu lumayan menyenangkan. Satu kamar bersama Barudak Totogan Satu, se asrama dengan orang-orang ga waras, belajar dengan dosen langsung di lapangan, makanannya enak dan bergizi pula selama sebulan, beda banget dengan kehidupan yang biasanya. Dosen-dosen disini benar-benar berakting seperti orang tua kita sendiri. Memberi asupan gizi dan ilmu yang ga nanggung-nanggung royalnya. Mungkin ini satu-satunya kesempatan gue untuk belajar geologi sebelum gue Tugas Akhir yang gosipnya bikin lo gila dan pastinya jadwal begadang lo ngalahin banci-banci di Braga.

Jadi, dengan mengucapkan bismillah, semoga gue bakal menikmati hari-hari di Karsam ini sampai akhir. Aaamiiiin!

oleh Edo Marshal

Lama Tak Jumpa Para Pembaca Setia Totogan Satu


Lama tak jumpa para pembaca setia totogansatu.blogspot.com!

Yap, kurang lebih tiga hari tidak ada posting yang kami buat karena kesibukan yang teramat-amat-amit-amit-amut-amut-amet-amet-amot-amot sibuk selama dikarsam ini, dan faktor utama selain sibuk adalah kegiatan yang yah..tidak seberapa itu loh brur..ga semua yang lo liat sebelumnya itu bener, yang sebenernya faktor M lah yang membuat kami lama tidak menulis. Silakan tebak sendiri apa arti kata M itu, bisa Malas, Mood, dan M lainnya.

Sampailah kami ke penghujung materi ke-2, lintasan geologi. Kemaren, sebelum hari ini tentunya, kami ke sekitar gunung bujil melakukan pengukuran, observasi, dll. Penghuni totogan satu terpisah semua, tidak ada yang bareng2, sedih rasanya tidak bersama-sama dalam satu kelompok karena kami sepertinya sudah hampir ‘klop’ satu sama lain. Flashback lagi, tentunya lintasan geologi ini berkelompok lagi dan -_- , itulah ekspresi kebanyakan orang ketika pertama kali ketika melihat list kelompok lintasan geologi. Si ini dipasangkan ke si itu, si sana sama si sini, dll, entah apa maksudnya pasangan-pasangan itu. Tapi kami, sebagai barudak totogan satu, masih bisa tertawa hahahaha dan canda tawa bareng barudak satu angkatan. 

Selesai  berkegiatan lintasan geologi, laporan menunggu kami esok hari. Gw memperkirakan pasti bakalan panik ketika jam2 pengumpulan sudah dekat. Dan benar adanya, gw membuktikan perkiraan gw itu sendiri, gw pun panic ketika jam hampir mendekati pukul 16.00 WKS (Waktu KarangSambung).
Yahh..mungkin tulisan gw cukup serius dan tidak lucu bagi sebagian orang dan mungkin pasti banyak jayusan garing segaring peyek putih yang disajikan ke kami ketika makan. Ssstt, fyi,  makanan disini enak-enak dan melimpah, so, don’t worry  bakal kelaparan.

oleh Muhammad Tajul

Thursday, June 7, 2012

Profil Barudak Totogan Satu (fakta)


Meluruskan tulisan fiktif yang di posting Marshal tahvava. Jadi sejarah geologinya Barudak Totogan satu terendapkan sekitar 1 bulan sebelum karsam dimulai di kampus ITB (kalo otaknya gak nyampe bahasa gampangnya itu terbentuknya komposisi penghuni kamar ini). Diawali oleh Bennett (yang sering dipanggil ganteng), Adiatma (biasa disebut funky papua), dan Arifin (punya gelar haji gokil) yang menjadi room mate saat mengikuti “North-West Java Basin Petroleum Exploration  Field Trip” pada bulan februari yang lalu. Karena merasa cucok akhirnya kami memutuskan untuk menjadi room mate lagi pada kuliah lapangan Karangsambung tahun ini. Untuk menambah personel demi mencapai komposisi kamar yang pas, kami bertiga merekrut Marshal (si homo) dengan free transfer (gunanya buat ada bahan cengan di kamar).

Secara mendetail, deksripsi detail Barudak Totogan Satu adalah:

·         BENNETT/GANTENG, sesuai julukannya dipanggil ganteng karena punya daya tarik tersendiri bagi kaum hawa (charming), berdarah batak namun lahir di Jakarta, handal memainkan si kulit bundar terbukti dari gelar “Top Scorer” Kampoeng Bola 2012, calon high class geologist, suka membuat orang tertawa bahagia, terkadang iseng tapi orang yang diisengin malah seneng, dan satu-satunya fakta yang di posting sebelumya oleh Marshal adalah dia satu-satunya Barudak Totogan Satu yang GAK JOMBLO.

·         ADIATMA/FUNKY PAPUA, ia lahir di Klaten namun sering di duga orang Papua karena kulit putihnya, kemampuan berkomunikasinya sangat baik dengan gayanya yang persuasive, ide-ide brilian juga sering dicetuskannya namun belum sempat direalisasikan, ia merupakan Presiden AAPG SC ITB saat ini, sense of geology nya pun gak kalah ngeri dari Bennett, dan katanya sekarang lagi deketin cewe nih..suitt..suittttt…

·         ARIFIN/HAJI GOKIL, seorang rupawan dari Borneo yang hijrah ke Bandung demi mencari kitab suci, fans-fans wanitanya gak kalah banyak dengan Bennett, baik hati dan rajin menabung demi masa depannya, calon super geologist, sudah naik haji (bukan naikin Pak Haji) tahun lalu, namun anehnya kelakuannya menjadi lebih gokil setelah pergi haji, namun itu membuat Arifin menjadi lebih cool.

·         MARSHAL/HOMO, seorang homo dari pulau di barat Indonesia, lahir di Dumai namun berdarah Padang (darahnya pedes gak ya??), paling enak dibuli karena kelakuannya yang homo dan gak suka cewek terbukti dari joget cenat cenutnya pada acara wisnite GEA tahun lalu, bagi cowok yang berminat silahkan hubungi 085265792999, rambutnya yang gondrong kribo kadang menjadi sarang kecoa dan kalajengking, namun ia punya kelebihan yaitu plastic obat yang dibagiin temen2 kamarnya buat plastic sampel.

Demikian sekilas profil dari Barudak Totogan Satu. Dalam Karsam tahun ini kami berempat berjuang untuk menjadi geologist yang handal , untuk itu kami memohon doa dari teman2 untuk keberhasilan kami. Kami akan terus membina persahabatan dan keakraban dari saat ini sampai hari tua nanti. Sekian.

oleh Patrick Bennet

Mengenal Persepsi dari Sang Maha Guru di Batu Janda (2)

......... lanjutannya


Tempat dimana sang mahaguru membawa kami disebut Batu Janda (Waturanda) - konon katanya disitu pernah ada seorang pengantin baru yang kehilangan suaminya. Di tempat tersebut sang mahaguru mengajarkan kami sebuah proses berpikir dan berdialog dengan batu (hal yang abstrak untuk anda yang bukan geologist, tetapi percayalah ini adalah hal yang umum). Dalam berdialog dengan batu kita harus memiliki persepsi dulu, bukan persepsi yang murni timbul dari ide kita melainkan yang didasarkan pada proses empiris yang general (observasi birdview). Ketika kita berusaha membentuk persepsi awal selayaknya kita harus memegang prinsip ironi Socrates: semakin kita tahu semakin banyak kita tahu ada banyak hal lain yang tidak kita ketahui. Dengan berdasarkan prinsip ini kita dituntun untuk menguji persepsi awal kita dengan sesuatu yang lebih empiris.


Sang Mahaguru menjelaskan proses membangun persepsi awal layaknya seorang cowok mendekati cewek, "Kalau kalian mau deketin cewek, kan ga langsung gapluk gitu aja kan! Kalian mungkin akan lihat dari jauh dulu, habis itu baru deketin, trus deketin lagi."


Dalam kegiatan perkuliahan dan praktikum sebenarnya kami juga sudah sering mendengar ungkapan "Jika ingin deskripsi coba lihat globalnya dulu." tetapi kami tidak pernah tahu bahwa melihat secara global berarti membangun persepsi terlebih dahulu, lalu ketika kita mulai memerikan secara lebih detil kita berusaha menguji persepsi kita dengan mengkonfirmasi fitur-fitur yang menjadi konsekuensi dari persepsi yang awalnya kita bangun.

terima kasih, selamat pagi, mari kita jalan-jalan lagi \m/

The Barudak Totogan Satu


Hello! Gue yakin kalian saemua pasti penasaran, siapa sih Barudak Totogan Satu yang bisa bikin blog super oke gini. Gue juga yakin kalian mulai mengira-ngira kami pasti cowok-cowok keren, ganteng, yang pastinya suka dikejar-kejar wanita. Tapi itu semua bohong, itu semua hanyalah mimpi kami. Jadi, untuk memuaskan nafsu keingintahuan kalian, di postingan kali ini gue akan memperkenalkan siapa aja sih si Barudak Totogan Satu ini.

Tapi, sebelumnya gue ingin memperkenalkan diri. Perkenalkan, Marshal, satu dari empat Barudak Totogan Satu yang mungkin paling biasa-biasa saja, paling normal, tapi tetep paling seksi diantara yang lainnya. Tapi bukan itu yang mau gue ceritain, jadi lupakan dan gue tau kalian menyesal sudah membaca paragraph ini.  Gue cuman pengen bercerita bahwa kami berempat lah yang membuat kami menjadi yang paling oke, seksi dan bangga menjadi Barudak Totogan Satu. Salah satu alesannya, kami berempat berasal dari daerah yang berbeda-beda, bahkan tidak berasal dari pulau yang sama. Arifin si anak Kalimantan, gue dari Riau tapi asli Bukittinggi, Bennett si Batak Jakarta, dan Adiatma si anak Papua Barat yang SMAnya di Jogja.

Arifin si anak Kalimantan. Secara fisik, dia cowok ganteng yang kabarnya disukai banyak wanita. Putih, seksi, kelakuan baik, sudah haji pula. Tinggal nunjuk, si cewek yang ditunjuk pasti langsung kelepek-kelepek. Tapi sayang, gosipnya ia kurang suka dengan wanita.

Bennett si Batak Jakarta. Bukan tipe orang yang seharusnya punya cewek. Kelakuan minus, suka ngobel-ngobel hal yang tidak semestinya dikobel, dan kelakuan-kelakuan aneh lainnya. Tapi kadang tuhan memang kurang adil. Dia satu-satunya cowok yang ga jomblo diantara Barudak Totogan Satu (bukan curhat).

Adiatma si anak Papua Barat. Dia bukan orang yang baik karna tidak pernah mengakui darah Papuanya yang padahal terlihat sangat kental. Dibesarkan di Klaten, ia jadi orang paling muda (lebih muda 1 tahun) diantara kita semua karena SMA-nya cuma 2 tahun. Ia seorang calon geologist ngeri, lulusan Schlumberger Vacation Training yang sampai saat ini kabarnya si SLB sangat tertarik dengan isi kepalanya yang sangat encer dan penuh dengan WACANA-WACANA BRILIAN.

Yak, sekian profil singkat Barudak Totogan Satu! Sampai ketemu di postingan berikutnya!

oleh Marshal

Wednesday, June 6, 2012

day 2, totogan 1

Hari kedua diawali dengan mandi pagi seperti biasa, sarapan, dan bersiap-siap untuk berangkat ke lapangan (sambil nyanyi theme song ‘Karang Sambung’, ooo oo Karang Sambung….)

Jam tangan menunjukkan pukul 7, peserta dibariskan didepan asrama tercinta, totogan. Dibariskan per kelompok sesuai yang ada di mading asrama totogan. Kompas yang kita pegang harus dikalibrasi dengan deklinasi yang ada di daerah ini, yang aing yakin cukup membuat bingung peserta KARSAM 2012, termasuk aing, hehe. 

Kemudian diajari melipat peta oleh sang ketua prodi, p budi brahmantyo. Yap, pelajaran melipat peta ini menarik karena belum pernah diajarkan sebelumnya, baik itu di perkuliahan atau praktikum.

Lalu berangkatlah kami ke lapangan sesuai kelompok2nya, pagi hari hingga siang sebelum makan kami belajar orientasi, menembak dengan kompas, mengenali geografis dari peta kontur, dan belajar menggunakan kompas untuk mengukur struktur bidang dan garis.

Makan siang bersama, aing yakin makannya pada lahap namun ditahan-tahan karena tidak ingin kekenyangan dan susah berjalan dilapangan.

Berangkat lagi lah kami semua ke lapangan, ada yang naik bis, jalan kaki, naik onta (loh?). ada yang ke singkapan batuan sedimen, metamorf dan beku. Beruntungnya kelompok aing dan datu sampai asrama jam setengah lima, kelompok yang pulang tercepat kedua. Lalu si MEM datang sebagai orang urutan ke-3 di totogan satu, kemudian PBD datang jam 6 sore brur! Haha.

Malamnya ada peristiwa yang lucu, si MEM di …………………. Sambil berteriak-teriak minta tolong. Dan divideokan, katanyaaaa..sekian cerita day 2 di KARSAM, see you tomorrow!


oleh Muhammad Tajul

Mengenal Persepsi dari Sang Mahaguru di Batu Janda

Sang Mahaguru yang terkesan angkuh dan sangat berwibawa, membawa beberapa muridnya ke sebuah tempat di pinggir sebuah sungai yang karena liukannya diberi nama layaknya sebuah ular. Di tempat itu kami belajar sesuatu tentang persepsi, bukan dalam konteks geologi melainkan lebih secara umum.

Persepsi merupakan sebuah bentukan pemikiran atau gagasan yang bersifat idealis (dari dalam pikiran). Persepsi terbentuk bisa diawali dari apa yang kita tangkap dari indra kita (empiris) tetapi pada akhirnya bahkan bisa menutup pikiran kita dari apa yang telah kita tangkap. Dalam dunia filsafat perang antara materialisme, dan idealisme merupakan perang tiada akhir sebelum Emannuel Kant mendamaikan keduanya (setidaknya begitu yang diceritakan seorang kawan kepada saya).

Tempat dimana sang mahaguru membawa kami disebut Batu Janda (Waturanda) - konon katanya disitu pernah ada seorang pengantin baru yang kehilangan suaminya. Di tempat tersebut sang mahaguru mengajarkan kami sebuah proses berpikir dan berdialog dengan batu (hal yang abstrak untuk anda yang bukan geologist, tetapi percayalah ini adalah hal yang umum). Dalam berdialog dengan batu kita harus memiliki persepsi dulu, bukan persepsi yang murni timbul dari ide kita melainkan yang didasarkan pada proses empiris yang general (observasi birdview). Ketika kita berusaha membentuk persepsi awal selayaknya kita harus memegang prinsip ironi Socrates: semakin kita tahu semakin banyak kita tahu ada banyak hal lain yang tidak kita ketahui. Dengan berdasarkan prinsip ini kita dituntun untuk menguji persepsi awal kita dengan sesuatu yang lebih empiris

...... akan dilanjutkan  

Tuesday, June 5, 2012

Sebuah Awal (Kehidupan Asrama)


Malam ini adalah malam yang tidak biasa, malam ini adalah malam pertama kami di karangsambung. Kawah Candradimuka bagi calon geologist, begitu kata Pak Dardji.

Layaknya sebuah malam pertama (apapun itu) selalu dibumbui dengan hal-hal baru, terkadang mengasyikkan, mengejutkan, atau bahkan memabukkan (naonnn???), salah satu yang cukup mengesankan yang kami alami malam ini adalah perkenalan kami dengan aturan asrama yang cukup unik ketika makan malam, yaitu:

  • makan ketika semua orang sudah berkumpul
  • berdiri saat para dosen masuk
dan 
  • pidato setelah makan oleh dosen
Hmmmm terkesan seperti makan malam di Hogwarts pikir ku, penuh dengan aturan yang unik. Disamping aturan-aturan yang unik saat makan malam, ada juga aturan, dan kebiasaan yang tidak terlalu asik juga, seperti kuliah malam dan tugas malam yang super siksa misalnya. 

Aku sendiri tidak merasa keberatan dengan aturan-aturan ini, malah tanpa sadar aku sedikit menyukainya. Kehidupan kami yang penuh dengan egoisme dan romatisme kemahasiswaan untuk satu bulan ini harus ditahan dan dikekang oleh berbagai macam aturan, dan kebiasaan unik yang baru (dan akan) kami ketahui selama di kampus alam ini.

Selayaknya sebuah cerita silat, dimana jagoan-jagoannya biasanya mengawali karir persilatannya dengan berlatih dan ditempa di sebuah padepokan oleh para gurunya dengan keras dan ‘siksa’, pun demikian dengan kami para calon geologist yang akan ditempa di padepokan karangsambung oleh para guru dan mahaguru geologi Indonesia.
Ini adalah awal bagi kehidupan kami di dunia geologi, kami berharap kami bisa mengawalinya dengan mantap :).

"Permulaan yang baik bagaikan telah menyelesaikan setengah pekerjaan"
Dardji Noeradi 

Selamat Malam broers

Halo Dunia !

Halo! Selamat pagi, siang, sore, malam, atau pun selamat tidur, perkenalkan, kami BARUDAK TOTOGAN SATU!  Kumpulan  4 mahasiswa teknik geologi ITB dari berbagai penjuru Indonesia yang terdampar di asrama Totogan kamar nomer Satu saat kuliah Lapangan Karangsambung. Seiring dengan postingan pertama ini, kami ucapkan “Selamat menikmati blog ala Barudak Totogan Satu”!